Minggu, 10 Juli 2011

Iwan Fals sebelum konser tanam pohon


Iwan Fals Tanam Pohon Sebelum Konser
Friday, July 8 2011 16:16 WIB | Voices of Bali | Dibaca 68 kali
Gianyar (Antara Bali) - Sebelum konser perdana di tempat hiburan Boshe Kuta, Bali, penyanyi dan pencipta lagu Iwan Fals, menanam 500 bibit pohon di kawasan Lebih Green Village, Banjar Beten Kelod, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar.

"Penanaman pohon kami lakukan sebagai langkah mengurangi efek pemanasan global. Terlebih, kawasan yang digunakan untuk penanaman kali ini merupakan lahan sumbangan dari warga," kata Iwan Fals, penyanyi kawakan Indonesia ketika ditemui saat menanam pohon di Desa Lebih, Jumat siang.

Ia mengatakan, dari keterangan pihak Lebih Green Village, luas lahan yang ditanami pohon sekitar 10 hektare.

"Tentunya ini ke depannya bisa digunakan sebagai salah satu kawasan hutan," ujar pria yang sebagian besar lirik lagunya mengetengahkan kritik sosial.

Iwan menyebutkan, aksi tersebut juga merupakan salah satu bentuk dari falsafah hidup umat Hindu, yakni Tri Hita Karana, di mana hidup ini selalu berhubungan dengan tiga hal, yakni dengan Tuhan, sesama manusia dan alam.

"Dalam menjaga lingkungan, harusnya muncul dari kesadaran masing-masing warga. Toh ini juga milik kita. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus menjaganya?," kata Iwan.

Didaulat menyanyikan lagu, khusus terkait pemanasan global, Iwan langsung bersedandung, "Jutaan orang meradang. Samudera menerjang".

Ketua Lebih Green Village, Mangku Made Suweta, menjelaskan kegiatan tanam pohon tersebut merupakan kelanjutan dari program Tanam 4.500 Pohon yang digagas PT Sampoerna Tbk.

"Sebelumnya, acara serupa dilakukan pada 5 Juni silam. Kurang lebih 1.300 pohon telah kami tanam," katanya.

Untuk kegiatan kali ini yang melibatkan Iwan Fals, kata dia, pihaknya menanam sebanyak 500 pohon dalam beberapa jenis.

"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Tanam 4.500 Pohon di atas lahan seluas 2,8 hektare," ucapnya menjelaskan.

Suweta menyebutkan, jenis pohon yang ditanam tercatat lima macam, yakni sentul, costal, juwet, boni dan munda.

Dipilihnya jenis pohon itu, kata dia, karena kelima jenis tersebut sudah mulai langka.

Dengan adanya kegiatan yang mendapat dukungan banyak pihak, diharapkan program tanam pohon di atas lahan 10 hektare tersebut dapat berjalan seperti yang diharapkan.

"Semoga dengan adanya kegiatan ini, Bali dapat menuju menjadi provinsi 'green and clean'," katanya berharap.(*)


Sabtu, 09 Juli 2011

PT Sampoerna TBK, Tanam Pohon LGV

Bali akan Tanam 4500 Pohon pada Hari Lingkungan Hidup Dunia
Penulis : Arnold Dhae
Sabtu, 04 Juni 2011 14:29 WIB     Dislike 

DENPASAR--MICOM: Pemerintah Provinsi Bali bekerjasama dengan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bedugul, LIPI, serta PT HM Samporna Tbk akan menanam sekitar 4.500 pohon dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Seduni pada Minggu, (5/6). 

Acara akan dipusatkan di Kabupaten Gianyar Bali, tepatnya di Br Lebih Beten Beten Kelod, Desa Lebih, Kec. Gianyar, Kab Gianyar, Bali, dengan tema “ Penghijauan Produktip “ yaitu Program Lebih Green Vilage, menuju Desa yang Lebih Sempurna, Asri, Sejahtra dan mandiri.


Menurut Ketua Panitia Mangku Made Suweta,SE  mengatakan 
Penanaman ribuan pohon tersebut akan dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Bali AAN Puspayoga, Bupati Gianyar, Kepala BLH Provinsi Bali Alit Sastrawan, serta Muspida Kabupaten Gianyar. 


Menurut Wawan Sujarwo, salah satu staf peneliti di Kebun Raya Eka Karya Bali-LIPI mengatakan, seluruh bibit pohon tersebut disiapkan oleh UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Kabupaten Tabanan. 

"Ini merupakan salah satu bentuk penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Hasilnya akan kita kembangkan ke masyarakat, kita berikan ke masyarakat baik secara pribadi maupun secara umum seperti yang kita lakukan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2011," ujarnya di Denpasar, Sabtu (4/6).
 

Pihak UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bedugul telah menyiapkan sebanyak 8 jenis tanaman yang jumlah keseluruhannya mencapai 4500 anakan. Ke-8 jenis tanaman tersebut adalah, buni, salam, rijasa, majegau, kayu manis, dapep, mundeh dan cemara panda. Semua jenis pohon tersebut dikembangkan dan dibudidayakan di Kebun Raya Eka Karya Bedugul.
 

Namun demikian menurut Wawan, pihak Kebun Raya Eka Karya Bedugul hanya menyiapkan ribuan jenis pohon tersebut. Sedangkan seluruh pendanaan ditanggung oleh PT HM Samporna Tbk dan yang melakukan penanaman adalah seluruh masyarakat yang ada di Pantai Lebih, Kecamatan Gianyar.
 

Wawan juga menegaskan, kegiatan penanaman pohon tersebut selain untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Seduni, juga merupakan komitmen dari pihak UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bedugul untuk mendukung program Pemprov Bali tentang Bali Clean and Green untuk mencapai Bali sebagai Green Province.
 

Untuk itu, penanaman ribuan pohon tersebut dilakukan di lahan yang non produktif dan gersang sehingga bisa tertutupi
 
hutan.
 

"Kita bermaksud untuk mengembalikan fungsi ekosistem hutan di Provinsi Bali dalam upaya pelestarian lingkungan, sebagaimana halnya telah dicanangkan oleh Gubernur Bali pada tahun 2010 dalam program Bali Green Province," ujarna. (OL/OL-3)
 


Wakil Gubernur Bali Tanam Pohon di LGV

      Dukung Bali Green Province, Wagub Apresiasi      Program ‘Lebih Green Village’
 Minggu, 5 Juni 2011 - Ditulis Oleh Admin )
melakukan penanaman dan penumbuhan pohon penghijauan. Dengan begitu Bali Bali Green Pro(Denpasar, 5 Juni 2011). Langkah proaktif krama Desa Pakraman Lebih, Gianyar menghijaukan lahan tidur menjadi hutan produktif menggandeng pihak ketiga mendapat dukungan dan penghargaan Pemerintah Provinsi Bali. Dalam peresmian program Lebih Green Village (LGV), nama program itu, di Banjar Beten Kelod, Desa Pakraman Lebih, Gianyar, Minggu, 5 Juni 2011 pagi, Wagub Bali Drs. Puspayoga mengatakan, Pemprov menyambut baik langkah ini karena dimaksudkan untuk mendukung perwujudan Bali sebagai Provinsi Hijau. "Kami menyambut baik penanaman pohon ini sebagai  Keberhasilan program itu, katanya, tidak bisa ditentukan hanya oleh pemerintah, akan tetapi sangat memerlukan dukungan semua komponen masyarakat Bali. 
Wagub menegaskan, penanaman dan penumbuhan pohon penghijauan seperti ini memiliki arti sangat penting untuk mewujudkan Bali sebagai Provinsi Hijau. Wagub pun menghimbau agar seluruh komponen masyarakat Bali mengikuti langkah terobosan krama Lebih dengan terus vince lebih cepat terwujud dan lingkungan Bali menjadi semakin baik.
 
Lanjut Wagub Puspayoga mengemukakan, penghijauan seperti ini bukanlah satu-satunya upaya untuk mewujudkan Bali Green Province. Masih ada dua langkah besar lain yang harus dilakukan yakni Bali Clean and Green dan Green Economi. Bali clean dan green dimaknai sebagai langkah menjadikan lingkungan Bali bersih dan bebas sampah plastik, sedangkan green economi dimaknai sebagai aktivitas ekonomi yang ramah lingkungan. Penghijauan dengan menanam dan menumbuhkan 4.500 pohon tanaman langka bantuan PT HM Sampoerna seperti majegau, boni, salam, rijasa, cemara pandak, sentul dan mundeh seperti dilakukan ini merupakan perwujudan green culture. Jika green culture berhasil, kemudian Bali clean and green juga berhasil, maka green economi akan dapat terwujud.
Bupati Cokorda Artha Ardhana Sukawati juga menyambut baik LGV. Katanya, LGV menunjukkan langkah nyata konsep Tri Hita Karana (THK) sehingga THK tidak sebatas wacana. Bupati pun berharap langkah Desa Lebih dapat dijadikan acuan oleh desa parkaman lain di Gianyar. Untuk itu, Bupati menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Desa Pakraman Lebih atas inisiatifnya.
 
Krama Desa Pakraman Lebih mengambil inisiatif ini karena diwilayahnya ada lahan tidur yang belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal, lahan tidur itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan desa. Itu sebabnya, krama desa sepakat untuk memanfaatkan lahan tidur itu dengan program LGV. " Program ini merupakan aktualisasi konsep Tri Hita Karana yang sekaligus dimaksudkan untuk menyelaraskan program desa dinas dengan desa pakraman dalam kebersamaan filosofis sagilik, saguluk, salunglung sabayantaka," kata Ketua Panitia Kegiatan I Made Suweta. Desa Lebih menggandeng Pemprov Bali, Pemkab Gianyar, LIPI, Unwar, dan PT HM Sampoerna untuk mewujudkannya.
 
Peresmian LGV ini ditandai penandatanganan prasasti oleh Wagub Drs.Puspayoga, Bupati Gianyar Cok Ace, Kepala Kebun Raka Eka Karya, Ketua Yayasan KORPRI Bali, Rektor Unwar, Direktur PT HM Sampoerna, Kepala Desa Lebih, Bendesa Lebih dan Ketua LGV, penyerahan bibit penghijauan dan penanaman pohon penghinjauan oleh Wagub Drs. Puspayoga, Bupati Coka Ace dan Wabup Dewa Sutanaya, diikuti undangan lain dan masyarakat setempat. (dra)
 

wujud dukungan Desa Lebih pada program Bali Green Province," kata Wagub.
Dihadapan 300 krama Lebih, ratusan siswa/siswi SLTP dan SLTA se Gianyar, Bupati Gianyar Cok Artha Ardhana Sukawati, Wabup Dewa Made Sutanaya, Ketua Yayasan KORPRI Bali Oka Wisnu Murti, Rektor Unwar Made Sukarsa, Kepala Kebun Raya Eka Karya I Nyoman Lugra, Kades Lebih I Wayan Gede Pradnyana, Bendesa Lebih I Wayan Sepot, Ketua LGV I Made Suweta, dan Direktur PT HM Sampoerna Tbk Yos Adiguna Ginting selaku sponsor, Wagub Puspayoga mengatakan bahwa program Bali Pulau Hijau/Organik dicanangkan pertama kali oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Pebruari 2010 dalam Sidang Badan Lingkungan Hidup Dunia (UNEP -PBB) di Nusa Dua Bali. Keberhasilan program itu, katanya, tidak bisa ditentukan hanya oleh pemerintah, akan tetapi sangat memerlukan dukungan semua komponen masyarakat Bali.
 
Wagub menegaskan, penanaman dan penumbuhan pohon penghijauan seperti ini memiliki arti sangat penting untuk mewujudkan Bali sebagai Provinsi Hijau. Wagub pun menghimbau agar seluruh komponen masyarakat Bali mengikuti langkah terobosan krama Lebih dengan terus vince lebih cepat terwujud dan lingkungan Bali menjadi semakin baik.
 
Lanjut Wagub Puspayoga mengemukakan, penghijauan seperti ini bukanlah satu-satunya upaya untuk mewujudkan Bali Green Province. Masih ada dua langkah besar lain yang harus dilakukan yakni Bali Clean and Green dan Green Economi. Bali clean dan green dimaknai sebagai langkah menjadikan lingkungan Bali bersih dan bebas sampah plastik, sedangkan green economi dimaknai sebagai aktivitas ekonomi yang ramah lingkungan. Penghijauan dengan menanam dan menumbuhkan 4.500 pohon tanaman langka bantuan PT HM Sampoerna seperti majegau, boni, salam, rijasa, cemara pandak, sentul dan mundeh seperti dilakukan ini merupakan perwujudan green culture. Jika green culture berhasil, kemudian Bali clean and green juga berhasil, maka green economi akan dapat terwujud.
Bupati Cokorda Artha Ardhana Sukawati juga menyambut baik LGV. Katanya, LGV menunjukkan langkah nyata konsep Tri Hita Karana (THK) sehingga THK tidak sebatas wacana. Bupati pun berharap langkah Desa Lebih dapat dijadikan acuan oleh desa parkaman lain di Gianyar. Untuk itu, Bupati menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Desa Pakraman Lebih atas inisiatifnya.
 
Krama Desa Pakraman Lebih mengambil inisiatif ini karena diwilayahnya ada lahan tidur yang belum dimanfaatkan dengan baik. Padahal, lahan tidur itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang pembangunan desa. Itu sebabnya, krama desa sepakat untuk memanfaatkan lahan tidur itu dengan program LGV. " Program ini merupakan aktualisasi konsep Tri Hita Karana yang sekaligus dimaksudkan untuk menyelaraskan program desa dinas dengan desa pakraman dalam kebersamaan filosofis sagilik, saguluk, salunglung sabayantaka," kata Ketua Panitia Kegiatan I Made Suweta. Desa Lebih menggandeng Pemprov Bali, Pemkab Gianyar, LIPI, Unwar, dan PT HM Sampoerna untuk mewujudkannya.
 
Peresmian LGV ini ditandai penandatanganan prasasti oleh Wagub Drs.Puspayoga, Bupati Gianyar Cok Ace, Kepala Kebun Raka Eka Karya, Ketua Yayasan KORPRI Bali, Rektor Unwar, Direktur PT HM Sampoerna, Kepala Desa Lebih, Bendesa Lebih dan Ketua LGV, penyerahan bibit penghijauan dan penanaman pohon penghinjauan oleh Wagub Drs. Puspayoga, Bupati Coka Ace dan Wabup Dewa Sutanaya, diikuti undangan lain dan masyarakat setempat. (dra) 

Jumat, 08 Juli 2011

Goresan Iwan Fals, untuk Lebih Green Village


Goresan Iwan Fals, 


Syahir Iwan Fals untuk Global Warming


Syahir Bang " IWan Fals " terkait dgn Global Warming

                               "  JUTAAN ORANG MERADANG, 
              SAMUDRA MENERJANG "



Iwan Fals nimbrung di LGV


Sebelum Konser, Iwan Fals Tanam Pohon





Iwan Fals
Denpasar, Wartasemesta.com – Penyanyi dan pencipta lagu, Iwan Fals, akan menggelar sebuah konser di tempat hiburan Boshe Kuta, Bali. Hanya saja, pria yang sebagian besar lirik lagunya mengetengahkan kritik sosial itu, tak langsung naik panggung.
Sebelum konser, Iwan Fals berkesempatan menanam 500 bibit pohon di kawasan Lebih Green Village, Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar, Bali. ”Penanaman pohon kami lakukan sebagai langkah mengurangi efek pemanasan global. Terlebih, kawasan yang digunakan untuk penanaman kali ini merupakan lahan sumbangan dari warga,” tutur Iwan Fals, di Desa Lebih, Gianyar, Jumat (08/07/2011) siang.
Dikatakan, dari keterangan pihak Ketua  Lebih Green Village  luas lahan yang ditanami pohon sekitar 10 hektare. ”Tentunya ini ke depan bisa digunakan sebagai salah satu kawasan hutan,” kata Iwan Fals.
Ia juga menyebutkan, aksi tersebut merupakan salah satu bentuk dari falsafah hidup umat Hindu, yakni Tri Hita Karana, di mana hidup ini selalu berhubungan dengan tiga hal yakni dengan Tuhan, sesama manusia dan alam. ”Dalam menjaga lingkungan, harusnya muncul dari kesadaran masing-masing warga. Toh, ini juga milik kita. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus menjaganya?,” tandasnya.
Sementara Ketua Lebih Green Village, Mangku Made Suweta, menjelaskan, kegiatan tanam pohon tersebut merupakan kelanjutan dari program Tanam 4.500 Pohon yang bekerja sama dengan  PT Sampoerna Tbk. ”Sebelumnya, acara serupa dilakukan pada 5 Juni silam. Kurang lebih 1.300 pohon telah kami tanam,” paparnya.
Untuk kegiatan kali ini yang melibatkan Iwan Fals, kata Suweta, pihaknya menanam sebanyak 500 pohon dalam beberapa jenis. ”Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Tanam 4.500 pohon di atas lahan seluas 2,8 hektare,” jelasnya.
Suweta menyebutkan, jenis pohon yang ditanam tercatat lima macam, yakni sentul, costal, juwet, boni dan munda. Dipilihnya jenis pohon itu, karena kelimanya sudah mulai langka. san edison


sumber: 
http://www.wartasemesta.com/sebelum-konser-iwan-fals-tanam-pohon/













Iwan Fals Tanam Pohon Sebelum Konser

Jumat, 08 Juli 2011 18:23 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,GIANYAR--Sebelum konser perdana di tempat hiburan Boshe Kuta, Bali, penyanyi dan pencipta lagu Iwan Fals, menanam 500 bibit pohon di kawasan Lebih Green Village, Banjar Beten Kelod, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar.
"Penanaman pohon kami lakukan sebagai langkah mengurangi efek pemanasan global. Terlebih, kawasan yang digunakan untuk penanaman kali ini merupakan lahan sumbangan dari warga," kata Iwan Fals, penyanyi kawakan Indonesia ketika ditemui saat menanam pohon di Desa Lebih, Jumat siang.
Ia mengatakan, dari keterangan pihak ketua Lebih Green Village Mangku Made Suweta, SE  luas lahan yang ditanami pohon sekitar 10 hektare. "Tentunya ini ke depannya bisa digunakan sebagai salah satu kawasan hutan," ujar pria yang sebagian besar lirik lagunya mengetengahkan kritik sosial.
Iwan menyebutkan, aksi tersebut juga merupakan salah satu bentuk dari falsafah hidup umat Hindu, yakni Tri Hita Karana, di mana hidup ini selalu berhubungan dengan tiga hal, yakni dengan Tuhan, sesama manusia dan alam. "Dalam menjaga lingkungan, harusnya muncul dari kesadaran masing-masing warga. Toh ini juga milik kita. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus menjaganya?," kata Iwan.
Didaulat menyanyikan lagu, khusus terkait pemanasan global, Iwan langsung bersedandung, "Jutaan orang meradang. Samudera menerjang".

sumber:
http://www.republika.co.id/berita/senggang/sosok/11/07/08/lo0ibr-iwan-fals-tanam-pohon-sebelum-konser













Iwan Fals Syukuri Ada Tri Hita Karana




GIANYAR, NusaBali
Sabtu, 09 Juli 2011 


Penyanyi kondang Iwan Fals, 50, tiba-tiba muncul di kampung nelayan Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Jumat (8/7). Kehadiran penyanyi balada dan country ke Desa Lebih ini bukan untuk menyanyi, melainkan menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap pelestarian lingkungan alam Bali. Iwan Fals pun mengaku bersyukur Bali punya konsep Tri Hita Karana.

Iwan Fals yang namanya mencuat melalui sederet lagu kritik sosial seperti ‘Wakil Rakyat’ dan ‘Bento’ secara khusus datang ke Desa Lebih atas undangan dari Lebih Green Village, kelompok masyarakat pencinta lingkungan di kawasan pesisir pantai tersebut. Mengenakan celana blue jeans dan kaos biru, Iwan Fals datang ke Desa lebih bersama menajemen dan sejumlah fans fanatiknya.

Penyanyi yang memiliki nama asli Virgiawan Listanto ini tiba di Desa Lebih, Jumat siang sekitar pukul 11.45 Wita. Setibanya di Desa Lebih, Iwan Fals langsung menanam pohon penghijauan bersama masyarakat setempat, khususnya pihak Lebih Green Village.

Usai menanam pohon, Iwan Fals sempat mengucapkan kalimat yang bertalian dengan kondisi lingkungan ‘Jutaan orang meradang, Samudera pun menerjang’. Kalimat ini rencananya akan dia jadikan syair lagunya nanti. Sekitar 20 menit lamanya Iwan Fals berada di lokasi tanah Desa Adat Lebih untuk menanam jeruk Bali, sebelum kemudian balik ke kawasan wisata Kuta, Badung.

Kharisma seorang Iwan Fals tampak begitu kokoh. Terbukti, puluhan warga setempat dan kalangan wartawan memanfaatkan kesempatan ini untuk foto bersama sang penyanyi kondang. Bahkan, ada yang sampai minta tandatangan Iwan Fals. “Maaf, saya harus latiha dulu,” ujar Iwan Fals soal kunjungannya yang begitu singkat di Desa Lebih.

Kedatangan Iwan Fals ke Bali memang bukan semata untuk acara tanam pohon di Desa Lebih. Kedatangannya ke Bali kali ini juga untuk menghibur fansnya di Boshe Club, sebuat tempat hiburan di kawasan wisata Kuta, Jumat malam. Sedangkan kehadirannya di Desa Lebih kemarin siang, lebih untuk menggelorakan penghijauan di Gianyar.

Dihampiri NusaBali di tengah jalan kaki meningalkan lokasi penghijauan di Desa Lebih kemarin, Iwan Fals mengaku prihatin dengan kondisi kerusakan lingkungan di beberapa tempat di Indonesia. Karena itu, dia mengajak mayarakat untuk terus menggelorakan semangat menanam pohon dan mencintai lingkungan.

Iwan Fals juga mengaku bersyukur, karena di Bali dikenal konsep Tri Hita Karana (hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam) dalam upaya pelestarian lingkungan. “Syukurlah Bali punya Tri Hita Karana. Kalau tidak, jadi apa Bali ini. Apalagi, Bali sangat terbuka dengan pengaruh luar,” jelas Iwan Fals.

Terus terang, Iwan Fals mengaku sangat salut dengan pelestarian lingkungan di Bali yang berbingkai adat dan tradisi yang begitu ketat. Namun demikian, kata dia, akan lebih baik jika segenap umat manusia mau saling menjaga lingkungannya.

Sementara itu, Ketua Lebih Green Village, I Made Suweta, menyatakan bangga dengan kedatangan Iwan Fals bersama manajemennya ke Desa Lebih. “Kedatangan Bang Iwan Fals dan mau menanam pohon di Desa Lebih ini, sangat bernilai bagi kami. Ini dorongan motivasi yang sangat berharga untuk pelestarian lingkungan,” terang Made Suweta. 7 lsa



sumber:
http://www.nusabali.com/opendoc.php?page=0&id=25599&date=2011-07-09%2001:00:43

Selasa, 05 Juli 2011

VIDIO LEBIH GREEN VILLAGE


        
Vidio ini diambil pada tgl 21 Nopember 2010, diwilayah Desa Lebih, Kec Gianyar, Kab Gianyar, Bali
Pada saat kita melakukan Gotong Royong persiapan Penghijuan Produktip Tahap I,
Desa Lebih ( Lebih Green Village ) merupakan Desa Bahari dengan Batas - Batas Wilayah :
            *  Sebelah Selatan  yaitu :  Pantai Lebih
            *  Sebelah Barat yaitu     :  Bali Safari & Marine Park
            *  Sebelah Utara yaitu    :  Desa Serongga
            *  Sebelah Timur yaitu    :  Sungai Sangsang

Lokasi Lebih Green Village :
            *  Dari Denpasar 30 Km, ke Timur
                   - Jalan BayPass Prof DR Ida Bagus Mantra

            *  Dari kota Gianyar 5 Km, ke Selatan


Rabu, 29 Juni 2011

Tiga Pilar Pembangunan LGV


         
          
                    Bapak Bupati Gianyar

I.   Pembangunan  Halak  
         a. Keagamaan Berdasar Tatwa, Susila, Upekara
         b. Penyuluhan Agama / Darmawacana
         c. Pesraman 
                                                       Ketua Lebih Green Vilage

II.  Pembangunan Pisik  
         a. Pembangunan & Pemeliharaan Tempat Ibadah 
         b. Pembanguan & Pemeliharaan Tempat Umum &
             Tempat tinggal
         c. Pembangunan Jalan & Draenase ( Lingkungan )


                                           GM Bali Safari & Marine Park
 

III. Pembangunan Ekonomi       
         a. Lembaga keuangan  ( LPD, Koprasi, CBD, dll )
         b. Penghijuan Produktip, DAS
         c. Mempromosikan Kawasan Pariwisata Pantai Lebih


                                   Rektor Universitas Warmadewa


                                  Ketua Yayasan Kesejahtraan KORPRI Bali
                          
                           




             

Selasa, 28 Juni 2011

LEBIH GREEN VILLAGE

    Program Lebih Green Village merupkan Program Penghijuan Produktip dengan memanfaatkan lahan tidur, sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk menunjang Pembangunan Desa Lebih pada khususnya, Penghijuan produktip ini merupkan Aktualisa dari Tri Hita Karana menuju Desa yang, Lebih Sempeorna, Asri, Sejahtra dan Mandiri, dengan menyelaraskan program pembangunan Desa Dinas dengan program pembangunan Desa Adat berlandaskan rasa kebersamaan segilik seguluk selulung sebayantaka.
            Adapun tujuan dari Lebih Green Village kedepannya dari hasil penanaman pohon ( Kayu ), dapat menunjang kegiatan Desa Adat baik social maupun keagamaan, Program ini sebagai bentuk partisipasi Desa Adat Lebih didalam menunjang Program  Pemerintah Propinsi Bali menuju  Bali Green And Clean dan juga dapat mencegah terjadinya Global Warning.
Semoga, dari Desa Lebih dapat diketok tularkan ke Desa-desa yang lain dengan Motto “ Dari Desa Lebih Hijaukan Dunia, Contribute save the word “Kegiatan ini atas partisipasi berbagai pihak yang peduli tentang lingkuangan.

Program Penghijuan Produktip yang kami rencanakan seluas 10 hektar yaitu
Tahap I  seluas 3 hektar dengan alokasi tanaman 5.000 pohon :
           *  Mahoni   3.300 pohon
           *  Kepelan  1.000 pohon
           *  Pohon Perlengkapan Upakara  700 pohon
           *  dilaksanakan pada tgl 28 Nopember 2010

 Tahap II seluas 2,8 hektar alokasi tanaman 4.500 :
           *  Majegau            1.000 pohon
           *  Sentul                   600 pohon
           *  Juwet                   600 pohon
           *  Boni                  1.000 pohon
           *  Cemara Pandak   300 pohon
           *  Kayu Manis         700 pohon
           *  Mundeh               300 pohon     
           * dilaksanakan pada tgl 5 Juni 2011 

Untuk kedepannya kami sudah merancang mengembangkan daerah tersebut menjadi : Obyek wisata Out Bound, Jogging Track, Kemah Pramuka, Sepeda Air dan Mancing jalur sungai.

            Dana Kegiatan Program Lebih Green Villge berasal dari sumbangan / donator pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat, juga urunan dari panitia, karena kami sepakat, sekuat tenaga akan berusaha untuk tidak memberatkan warga dalam masalah pembiayaan.

           Pada kesempatan ini kami atas nama panitia mengucapkan banyak terima kasih kepada Bpk Gubernur Bali, Bpk Bupati Gianyar, Bpk Kepala Dinas Badan Lingkungan Hidup, Bpk Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Bali, yang telah memberikan bimbingan arahan serta binaan, serta semua pihak yang peduli, khususnya UPT Kebun Raya Eka Karya Bedugul, PT HM Sampoerna, Bali Safari & Marine Park, Universitas Warmadewa dan yang lainnya yang telah membantu terlaksananya Penghijuan Produktip.

       Kami juga mengundang para donatur yang peduli tentang penyelamatan lingkungan untuk bekerja sama melakukan penghijuan Produktip.