Minggu, 10 Juli 2011

Iwan Fals sebelum konser tanam pohon


Iwan Fals Tanam Pohon Sebelum Konser
Friday, July 8 2011 16:16 WIB | Voices of Bali | Dibaca 68 kali
Gianyar (Antara Bali) - Sebelum konser perdana di tempat hiburan Boshe Kuta, Bali, penyanyi dan pencipta lagu Iwan Fals, menanam 500 bibit pohon di kawasan Lebih Green Village, Banjar Beten Kelod, Desa Lebih, Kabupaten Gianyar.

"Penanaman pohon kami lakukan sebagai langkah mengurangi efek pemanasan global. Terlebih, kawasan yang digunakan untuk penanaman kali ini merupakan lahan sumbangan dari warga," kata Iwan Fals, penyanyi kawakan Indonesia ketika ditemui saat menanam pohon di Desa Lebih, Jumat siang.

Ia mengatakan, dari keterangan pihak Lebih Green Village, luas lahan yang ditanami pohon sekitar 10 hektare.

"Tentunya ini ke depannya bisa digunakan sebagai salah satu kawasan hutan," ujar pria yang sebagian besar lirik lagunya mengetengahkan kritik sosial.

Iwan menyebutkan, aksi tersebut juga merupakan salah satu bentuk dari falsafah hidup umat Hindu, yakni Tri Hita Karana, di mana hidup ini selalu berhubungan dengan tiga hal, yakni dengan Tuhan, sesama manusia dan alam.

"Dalam menjaga lingkungan, harusnya muncul dari kesadaran masing-masing warga. Toh ini juga milik kita. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus menjaganya?," kata Iwan.

Didaulat menyanyikan lagu, khusus terkait pemanasan global, Iwan langsung bersedandung, "Jutaan orang meradang. Samudera menerjang".

Ketua Lebih Green Village, Mangku Made Suweta, menjelaskan kegiatan tanam pohon tersebut merupakan kelanjutan dari program Tanam 4.500 Pohon yang digagas PT Sampoerna Tbk.

"Sebelumnya, acara serupa dilakukan pada 5 Juni silam. Kurang lebih 1.300 pohon telah kami tanam," katanya.

Untuk kegiatan kali ini yang melibatkan Iwan Fals, kata dia, pihaknya menanam sebanyak 500 pohon dalam beberapa jenis.

"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Tanam 4.500 Pohon di atas lahan seluas 2,8 hektare," ucapnya menjelaskan.

Suweta menyebutkan, jenis pohon yang ditanam tercatat lima macam, yakni sentul, costal, juwet, boni dan munda.

Dipilihnya jenis pohon itu, kata dia, karena kelima jenis tersebut sudah mulai langka.

Dengan adanya kegiatan yang mendapat dukungan banyak pihak, diharapkan program tanam pohon di atas lahan 10 hektare tersebut dapat berjalan seperti yang diharapkan.

"Semoga dengan adanya kegiatan ini, Bali dapat menuju menjadi provinsi 'green and clean'," katanya berharap.(*)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar